Sepenggal kisah di hari Kamis
Kisah yang akan kubagikan ku mulai saja dari perjalanan ku
pulang dari ATM.
Biasa, mahasiswa rantauan, ngecek kiriman di awal bulan.
Dalam perjalananku ke kos, pikiranku melayang ke keuangan
PMK UNS.
"Tuhan, minggu depan mau ada acara pelantikan. Tapi
sampe sekarang, uang yang ada cuma (yah pokoknya sangat tidak mencukupi dari
yang dibutuhkan) Gimana Tuhan? Hmm.. Yaudah doa puasaku hari ini doain
keuangannya aja deh,"
Waktu tetap berputar seperti biasa, hingga tepat jam 2, aha!
Diajak ketemuan sama kakak Nirma. Ok kakak, I'm coming!!
Sampe di tempat perjanjian, mari kita sebut saja Warung Bu
Youu (biar rada gaul), hmm ngapain ya? Baca komik aja deh. Setelah searching
searching, akhirnya, tarik satu komik dari raknya. Satu dua, Sampai halaman
belasan, mulai loncat loncat, ah ga menarik!
Hmmm, masih lama ga ya Kakaknya?
Buka hp, dan tanpa sadar buka Aplikasi Alkitab di HP.
Yaudah, berdoa dalam hati dan Pilih kitab Ester (emang ngelanjutin bible
reading sekalian)
Walau agak lemes, tapi tetap seru menikmati Kisah Ester.
Mendekati pasal pasal akhir, jujur saja hati mulai terjadi peperangan dalam
hati, antara mau mengakhiri puasa sama tetep lanjut puasa. Rada eneg juga,
karena lagi gangguan pencernaan.
Sampai bagian terakhir kitab Ester, mulai mikir bisa belajar
apa yah dari seluruh kisah ini? Taraaaa! Kak Nirma datang nyooo :)
"Bek, maaf ya lama. Ini disimpan yah," sambil
ngasih amplop. (Kata katanya ga persis seperti ini sih)
Awalnya kupikir, paling ucaoan terima kasih peminjaman alat
nih, tapi nyatanya?
Amplopnya berisi sejumlah uang yang cukup besar, yang bisa
mencukupi kebutuhan pelantikan, bahkan lebih.
Dana itu adalah dana yang memang harusnya di dapat di
kegiatan kegiatan PMK sebelumnya, cuma belum turun turun.
Huaaaaaa!! Pekik gembiralah saya disitu. Lemesnya hilang,
lapernya juga.
"Ya Tuhan, argggggh! Terima kasih. Jawaban doa puasa
hari ini." Eits, ga sampe situ. Pemikiranku langsung di cut sama pemikiran
lain, " engga deh. ini pasti bukan hanya jawaban untuk doaku, tapi teman
teman pengurus yang lain juga mendoakan hal ini,"kataku yakin dalam
hati. Aku jadi teringat dengan kisah Ester yang baru kubaca. Dalam pergumulan
Ester, ketika dia mau menghadapi Raja dia dihadapkan dengan resiko mati,
Kenapa? Karena itulah resikonya jika menghadap Raja tanpa dipanggil.
Sebelum menghadap Raja, dia berdoa puasa. Tidak sendirian,
dayang dayangnya, kaum keluarganya, ikut diajak berdoa puasa.
Dan jawaban dari doa puasa itu adalah, Ester bisa menghadap
Raja, tanpa dihukum mati.
Bersama sama, mereka bersama mencoba menyentuh hati Tuhan.
Eaaaa
Yah itu sih yang bisa saya coba ambil pelajarannya.
Kubagi kisahku, bukan untuk hebatku.
Tapi sekedar berbagi kisah untuk . . .
Eh, diakhir kisah ini aku malah teringat dengan sebuah lagu
di Kidung Jemaat
Bila topan k’ras melanda hidupmu,bila putus asa dan letih lesu,
berkat Tuhan satu-satu hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Refrein:
Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau ‘kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau ‘kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Have a nice Friday ^^