Kamis, 04 September 2014

Kisah Ester dan Aku

Sepenggal kisah di hari Kamis

Kisah yang akan kubagikan ku mulai saja dari perjalanan ku pulang dari ATM.
Biasa, mahasiswa rantauan, ngecek kiriman di awal bulan.
Dalam perjalananku ke kos, pikiranku melayang ke keuangan PMK UNS.
"Tuhan, minggu depan mau ada acara pelantikan. Tapi sampe sekarang, uang yang ada cuma (yah pokoknya sangat tidak mencukupi dari yang dibutuhkan) Gimana Tuhan? Hmm.. Yaudah doa puasaku hari ini doain keuangannya aja deh,"

Waktu tetap berputar seperti biasa, hingga tepat jam 2, aha! Diajak ketemuan sama kakak Nirma. Ok kakak, I'm coming!!
Sampe di tempat perjanjian, mari kita sebut saja Warung Bu Youu (biar rada gaul), hmm ngapain ya? Baca komik aja deh. Setelah searching searching, akhirnya, tarik satu komik dari raknya. Satu dua, Sampai halaman belasan, mulai loncat loncat, ah ga menarik!
Hmmm, masih lama ga ya Kakaknya?
Buka hp, dan tanpa sadar buka Aplikasi Alkitab di HP. Yaudah, berdoa dalam hati dan Pilih kitab Ester (emang ngelanjutin bible reading sekalian)
Walau agak lemes, tapi tetap seru menikmati Kisah Ester. Mendekati pasal pasal akhir, jujur saja hati mulai terjadi peperangan dalam hati, antara mau mengakhiri puasa sama tetep lanjut puasa. Rada eneg juga, karena lagi gangguan pencernaan.
Sampai bagian terakhir kitab Ester, mulai mikir bisa belajar apa yah dari seluruh kisah ini? Taraaaa! Kak Nirma datang nyooo :)
"Bek, maaf ya lama. Ini disimpan yah," sambil ngasih amplop. (Kata katanya ga persis seperti ini sih)
Awalnya kupikir, paling ucaoan terima kasih peminjaman alat nih, tapi nyatanya?
Amplopnya berisi sejumlah uang yang cukup besar, yang bisa mencukupi kebutuhan pelantikan, bahkan lebih.
Dana itu adalah dana yang memang harusnya di dapat di kegiatan kegiatan PMK sebelumnya, cuma belum turun turun.
Huaaaaaa!! Pekik gembiralah saya disitu. Lemesnya hilang, lapernya juga.
"Ya Tuhan, argggggh! Terima kasih. Jawaban doa puasa hari ini." Eits, ga sampe situ. Pemikiranku langsung di cut sama pemikiran lain, " engga deh. ini pasti bukan hanya jawaban untuk doaku, tapi teman teman pengurus yang lain juga mendoakan hal ini,"kataku yakin dalam hati. Aku jadi teringat dengan kisah Ester yang baru kubaca. Dalam pergumulan Ester, ketika dia mau menghadapi Raja dia dihadapkan dengan resiko mati, Kenapa? Karena itulah resikonya jika menghadap Raja tanpa dipanggil.
Sebelum menghadap Raja, dia berdoa puasa. Tidak sendirian, dayang dayangnya, kaum keluarganya, ikut diajak berdoa puasa.
Dan jawaban dari doa puasa itu adalah, Ester bisa menghadap Raja, tanpa dihukum mati.
Bersama sama, mereka bersama mencoba menyentuh hati Tuhan. Eaaaa
Yah itu sih yang bisa saya coba ambil pelajarannya.

Kubagi kisahku, bukan untuk hebatku.
Tapi sekedar berbagi kisah untuk . . .

Eh, diakhir kisah ini aku malah teringat dengan sebuah lagu di Kidung Jemaat
Bila topan k’ras melanda hidupmu,
bila putus asa dan letih lesu,
berkat Tuhan satu-satu hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasihNya.

    Refrein:
    Berkat Tuhan, mari hitunglah,
    kau ‘kan kagum oleh kasihNya.
    Berkat Tuhan, mari hitunglah,
    kau niscaya kagum oleh kasihNya.
    Have a nice Friday ^^